Isi Iklan: Asmak Malaikat adalah sebuah ajaran spiritual jawa yang inti ajarannya adalah memohon kepada Tuhan agar kita diberi pertolongan melalui perantara malaikat-Nya. Asmak Malaikat yang berasal dari Sunan Muria ini bukanlah ajaran agama tertentu, melainkan sebuah tradisi yang mengajarkan suatu teknik olah batin dan usaha spiritual yang diyakini bisa menjadi jalan meraih tujuan tertentu.
Apabila dibenarkan menggunakan istilah "ilmu" untuk menyebut tradisi ini, maka Asmak Malaikat bisa disebut sebagai salah satu bentuk dari ilmu metafisika, ilmu supranatural, ilmu paranormal, ilmu spiritual, ilmu kasepuhan (kejawen), ilmu batin, ilmu mistik, ilmu esoterik, atau ilmu gaib. Dalam bahasa kita sehari-hari, tidak ada kesepakatan mengenai definisi berbagai istilah ilmu non-ilmiah ini. Setiap praktisi spiritual mempunyai pengertian yang berbeda-beda. Namun kami rasa, semua orang bisa memahami dengan mudah bahwa yang dimaksud dengan ilmu metafisika dan semacamnya itu adalah sebuah ajaran tentang perilaku-perilaku tertentu untuk melatih kekuatan spirit (energi jiwa/roh) atau energi yang tidak terlihat.
Menurut arti bahasa, Asmak Malaikat terdiri dari dua kata dari bahasa arab, yaitu Asmak (asma') yang artinya nama dan Malaikat adalah makhluk gaib dari cahaya yang bertugas mengurusi perputaran kehidupan dunia, termasuk memberi bantuan kepada manusia yang dikehendaki Tuhan. Malaikat merupakan ciptaan Tuhan yang terpelihara daripada perbuatan jahat. Mereka tidak bernafsu, tidak punya keinginan, tidak berjenis kelamin, tidak bersuami atau isteri, tercipta tanpa proses seksual ayah-ibu dan tidak beranak.
Para Malaikat tidak tidur, tidak makam serta tidak minum dan selalu mematuhi perintah Tuhan. Mereka mampu menjelma dalam bentuk apa saja yang dikehendaki dengan izin Tuhan. Sebenarnya, jumlah malaikat banyak sekali. Tidak ada yang tahu secara pasti berapa jumlahnya. Namun umumnya orang hanya mengenal beberapa nama malaikat yang disebutkan dalam kitab suci.
Menurut keterangan Mbah Ahmad Anshori (penemu Asmak Malaikat), setiap orang yang mengamalkan Asmak Malaikat -untuk selanjutnya kami sebut "Praktisi Asmak Malaikat" atau "praktisi" saja-, maka dirinya selalu dilindungi oleh beberapa malaikat. Nama-nama malaikat yang diyakini membantu praktisi Asmak Malaikat disebutkan satu per satu dalam kalimat afirmasi Asmak Malaikat Tingkat Tiga. Namun karena indera manusia secara "default" tidak dirancang untuk bisa melihat dan berkomunikasi dengan malaikat, maka umumnya hanya pancaran energi dari malaikat saja yang bisa dirasakan manusia. Meskipun demikian, tidak tertutup kemungkinan, apabila seorang Praktisi Asmak Malaikat akan bisa melihat dan berkomunikasi dengan Malaikat. Semua itu tentunya dengan izin Tuhan Yang Maha Kuasa.
Asmak Malaikat terdiri dari 5 tingkatan. Tingkat 1, 2 dan 3 adalah tingkatan murid yang boleh dipelajari semua orang tanpa persyaratan khusus. Sedangkan tingkat 4 dan 5 hanya diturunkan kepada murid yang dianggap cukup bijaksana untuk menjadi seorang Master / Guru. Setiap tingkatan Asmak Malaikat memiliki kalimat afirmasi masing-masing yang isinya mencerminkan ajaran dan manfat Asmak Malaikat. Kalimat afirmasi bisa diibaratkan sebagai kunci untuk membuka sebuah pintu energi.
Seseorang yang tahu atau bisa mengucapkan kalimat afirmasi Asmak Malaikat, belum tentu bisa mengambil manfaat dari bacaan afirmasi tersebut, kecuali orang tersebut sudah mendapatkan mendapat restu dari seorang Master melalui proses yang kita sebut attunement (pembukaan/penyelarasan energi).
Dewasa ini, Asmak Malaikat telah diamalkan oleh ratusan (atau mungkin ribuan) pelaku spiritual yang belajar langsung dari Mbah Anshori maupun dari murid-murid Mbah Anshori yang dipercaya untuk mengetahui rahasia tertinggi Asmak Malaikat. Murid-murid Mbah Anshori ini pun ada yang mengembangkan sendiri Asmak Malaikat untuk berbagai keperluan. Anda jangan heran, jika suatu saat Anda mendapatkan ajaran yang mirip atau sama dengan Asmak Malaikat, tetapi guru yang mengajarkannya menyebutnya dengan nama yang berbeda. Guru yang demikian itu tentu punya tujuan dan alasannya masing-masing. Sedangkan bagi Pak Narendra lebih senang menjelaskan Asmak Malaikat secara apa adanya kepada murid.
Sebagian orang menganggap bahwa Asmak Malaikat adalah ilmu spiritual yang hanya berfungsi untuk keselamatan, atau ada yang malah menilainya sangat rendah dengan menyebut Asmak Malaikat sebagai "Ilmu Kebal". Menurut kami, Asmak Malaikat adalah ajaran spiritual yang mengajarkan kita untuk mendapatkan potensi spiritual tidak terbatas. Sejauh Tuhan masih menghendaki, maka berbagai kemampuan spiritual bisa kita dapatkan dengan perantaraan ajaran Sunan Muria ini.
Sampai saat ini, atas pertolongan Tuhan, kami telah berhasil mengembangkan Asmak Malaikat untuk berbagai keperluan selain untuk keselamatan. Diantaranya yang paling populer adalah untuk pengobatan berbagai penyakit yang dianggap tidak bisa disembuhkan secara medis, meningkatkan kepercayaan diri, ketenangan batin, kesadaran spiritual, dan kepekaan rasa untuk menerima isyarat dari alam.
Asmak Malaikat yang kami ajarkan kepada murid sangat unik karena sudah berkembang sedemikian rupa sehingga cara mempelajarinya menjadi lebih mudah. Manfaatnya pun berkembang menjadi lebih banyak dan dinamis. Manfaat Asmak Malaikat selalu bertambah sejalan dengan pengalaman para praktisinya. Kami yakin, masih banyak manfaat Asmak Malaikat yang belum terungkap. Kelak Anda pun bisa menemukan manfaat Asmak Malaikat yang belum pernah diketahui sebelumnya.
Murid yang mempelajari Asmak Malaikat tetap boleh mempelajari ajaran mistik, spiritual atau ilmu metafisika lain. Tidak akan ada pertentangan dan tidak akan menimbulkan efek samping negatif. Yang ada, semua latihan akan saling mendukung. Kabar baik bagi praktisi olah nafas, tenaga dalam, yoga, Rei Ki dan orang yang gemar meditasi, bahwa Asmak Malaikat sangat mudah dan cepat dirasakan oleh mereka yang sebelumnya sudah pernah menjalankan berbagai latihan metafisika.
Apakah ini termasuk "Ilmu Khodam Malaikat" ?
Jawabnya bisa "YA" dan bisa juga TIDAK, tergantung apa pengertian Anda tentang istilah "khodam". Apabila yang Anda maksud "khodam" adalah makhluk yang bersedia membantu/melayani semua keinginan dan pertintah Anda – tidak perduli itu perintah baik atau buruk – maka kami tegaskan bahwa Asmak Malaikat bukanlah Ilmu Khodam Malaikat. Dan kami tegaskan pula, bahwa Malaikat tidak diciptakan untuk "diperbudak" oleh manusia. Malaikat tidak akan membantu manusia dalam keburukan dan tidak bisa diperintah sesuka hati manusia, sesakti apapun manusia itu. Apabila ada seseorang yang menawarkan kepada Anda sebuah ilmu agar Anda bisa "memperbudak" malaikat, maka sudah pasti ini kebohongan besar.
Akan tetapi, Apabila yang Anda maksud "khodam" adalah makhluk gaib yang membantu Anda secara sukarela (tanpa meminta imbalan), dan Anda tidak berhak memerintah sesuka hati Anda, melaikan karena doa yang Anda haturkan diabulkan oleh Tuhan, dan kemudian Tuhan mengutus makhluk tersebut sebagai penolong Anda, maka Asmak Malaikat boleh disebut sebagai "ILMU KHODAM MALAIKAT".
Sekilas Sejarah Asmak Malaikat
Hamba Tuhan yang mendapatkan anugerah sebagai penyampai Asmak Malaikat adalah Mbah Ahmad Anshori yang lahir di Jepara pada tahun 1931. Awalnya beliau tidak menyangka dan tidak berharap bisa bertemu dengan roh Sunan Muria yang membimbingnya menguasai Asmak Malaikat. Karena maksud meditasi-nya di Gunung Muria hanya untuk menenangkan batin. Beliau berpuasa setiap hari, beribadah, dan banyak menyebut Nama Tuhan setiap saat. Beliau hanya ingin melepaskan emosi-emosi negatif yang timbul akibat masalah kehidupan yang selalu membuatnya tidak bahagia.
Awalnya Mbah Anshori berniat melakukan meditasi di dekat Makam Sunan Muria, tetapi karena banyaknya peziarah, maka meditasinya terasa kurang tenang. Akhirnya beliau memutuskan untuk melakukan meditasi di dekat makam Raden Gadung Sorso Kusumo yang merupakan Paman Sunan Muria. Letak makam Raden Gadung sekiatar 500 meter dari makam Sunan Muria.
Singkatnya, setelah sekitar dua tahun Mbah Anshori melakukan meditasi, pada suatu malam di tahun 1978, beliau ditemui seseorang yang memperkenalkan diri sebagai Pangeran Gadung Sosro Kusumo dan menawarkan untuk mempertemukan Mbah Anshori dengan Sunan Muria. Mbah Anshori menegaskan bahwa saat itu beliau tidak bermimpi. Beliau sadar sepenuhnya ketika berjalan mengikuti Pageran Gadung dari makam Pangeran Gadung menuju makam Sunan Muria. Bahkan dia juga bisa mendengar suara langkah kaki Raden Gadung, menandakan perwujudan Roh Raden Gadung adalah asli, bukan penjelmaan dari jin.
Selanjutnya, Mbah Ansori dipertemukan pada Sunan Muria. Pada pertemuan awal itu, tidak banyak yang disampaikan Sunan Muria kepada Mbah Anshori. Sunan Muria hanya berpesan jika Mbah Anshori hendak menemuinya, ucapkan salam saja dari jarak jauh dengan suara lirih.
Mbah Anshori pun kembali ke makam Pageran Gadung guna meneruskan meditasinya. Hingga suatu saat ada petunjuk untuk ziarah ke makam Sunan Muria lagi. Maka, beliau ingat pesan Kanjeng Sunan agar mengucapkan salam dari kejauhan. Yang kemudian terjadi, Sunan Muria menjawab salamnya. Kemudian beliau melihat dan berdialog dengan roh Sunan Muria. Pada kesempatan kedua itu, Kanjeng Sunan Muria mengajarkan Mbah Anshori tentang Asmak Malaikat Tingkat 1.
Makam Sunan Muria (Bagian Dalam) Makam Pangeran Gadung Sosro Kusumo
Afirmasi atau doa yang diucapkan oleh Sunan Muria, begitu terdengar oleh Mbah Anshori, menjadikan beliau langsung hafal tanpa harus ada usaha untuk mengingat. Setelah mendapatkan ajaran Asmak Malaikat Tingkat 1, Mbah Anshori turun gunung untuk mengamalkan ilmunya di masyarakat. Meskipun waktu itu Mbah Anshori belum tahu secara pasti apa manfaat afirmasi yang diajarkan oleh Sunan Muria.
Mbah Anshori kemudian mengajarkan afirmasi Asmak Malaikat Tingkat 1 kepada beberapa orang di desa Bengkal, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Seperti telah direncanakan Tuhan, Mereka yang mendapatkan pelajaran dari Mbah Anshori kemudian mendapatkan ujian untuk membuktikan manfaat Asmak Malaikat. Sebagian dari mereka dengan tidak sengaja, terlibat perkelahian dengan orang yang menggunakan senjata tajam. Dengan pertolongan Tuhan, serangan senjata tajam tidak melukai murid Mbah Anshori tersebut.
Kejadian aneh ini kemudian dilaporkan kepada Mbah Anshori. Kejadian itu membuat Mbah Anshori menduga bahwa wejangan dari Sunan Muria adalah ilmu untuk keselamatan. Merasa mendapatkan ilmu baru yang belum sempurna, Mbah Anshori kembali ke Gunung Muria untuk melakukan meditasi. Hari demi hari, Petunjuk Kanjeng Sunan Muria terus membimbingnya. Dalam kurun waktu sekitar dua bulan, Mbah Ahmad Anshori telah sempurna menguasai Asmak Malaikat tingkat 1 sampai 5 dan Sahadat Pamungkas. Kanjeng Sunan Muria pun mengajarkan bagaimana cara menurunkan Asmak Malaikat kepada orang lain.
Setelah selesai semua pelajaran yang diberikan oleh Sunan Muria, Mbah Anshori menguasai 5 tingkatan ilmu Asmak Malaikat, dan satu ilmu sebagai penutup yang diberi nama Sahadad Pamungkas atau "kesaksian terakhir". Sifat Asmak Malaikat lebih cenderung pada pertahanan (defensif), sedangkan Sahadad Pamungkas bersifat ageresif (menyerang dan mempengaruhi fisik dan pikiran). Sahadat Pamungkas adalah suatu ilmu yang berdiri sendiri, bukan termasuk tingkatan Asmak Malaikat. Akan tetapi, menurut tradisi, seorang murid sebaiknya sudah belajar Asmak Malaikat Tingkat 3 sebelum mempelajari Sahadat Pamungkas.
Catatan : Dalam ajaran kejawen, khususnya Asmak Malaikat yang diajarkan oleh Mbah Ahmad Anshori, memang tidak pernah dibahas adanya cakra-cakra yang diaktifkan dan diselaraskan ketika proses attunement. Akan tetapi bukan berarti Asmak Malaikat tidak berpengaruh terhadap cakra, aura, tubuh eterik (tubuh halus atau tubuh energi), nadi (saluran energi), dan energi kundalini. Setiap jenis energi eterik (energi metafisik), apapun orang menamakannya, disadari ataupun tidak, pasti akan berhubungan dengan sistem cakra – atau lebih tepatnya sistem tubuh eterik - yang ada pada setiap manusia. Cakra merupakan organ metafisik yang mengolah berbagai jenis energi untuk tubuh fisik, jiwa, dan roh manusia.
Diantara para guru Asmak Malaikat, sepertinya Master Narendra-lah yang pertama kali membahas hubungan Asmak Malaikat dengan cakra. Mungkin karena dari sejumlah guru Asmak Malaikat, hanya Master Narendra yang sempat mempelajari secara mendalam tentang reiki, yoga, dan kundalini. Penjelasan tentang sitem cakra bisa Anda baca secara lengkap di website kami yang lain ilmu khodam
No comments:
Post a Comment